Published Juni 30, 2023 by with 0 comment

Kedokteran Gigi Dimasa Lampau

Alat Preparasi gigi?

Bukti peninggalan Kedokteran gigi pada masa pra-sejarah sangat terbatas, tetapi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa manusia purba telah memiliki pemahaman dan praktik terkait perawatan gigi dan mulut.

Salah satu temuan arkeologi yang menunjukkan praktik kedokteran gigi pada masa pra-sejarah adalah penemuan gigi yang diindikasikan telah diobati atau dilakukan intervensi. Contohnya adalah penemuan di Pakistan, di mana gigi manusia purba ditemukan dengan tanda-tanda pengisian menggunakan bahan alami seperti bitumen.
Bitumen adalah bahan lengket dan kental yang terbuat dari minyak bumi mentah. Ini adalah salah satu fraksi yang dihasilkan selama proses penyulingan minyak bumi. Bitumen memiliki sifat fisis yang mirip dengan aspal, tetapi lebih kental dan memiliki titik leleh yang lebih tinggi.

Pada masa pra-sejarah, masyarakat telah menggunakan berbagai alat yang terbuat dari bahan alami untuk membersihkan gigi dan mulut mereka. Misalnya, serpihan tulang, tusks hewan, atau serat tanaman kasar digunakan sebagai alat membersihkan gigi yang sederhana. Beberapa contoh lainnya termasuk tongkat kayu, yang digunakan untuk menggosok gigi secara manual.

Selain itu, masyarakat pra-sejarah mungkin juga menggunakan tumbuhan atau ramuan alami sebagai obat untuk masalah gigi dan mulut. Beberapa tanaman memiliki sifat antibakteri atau analgesik yang dapat membantu meredakan rasa sakit atau mengurangi peradangan.

Setelah masa pra sejarah berlalu ilmu kedokteran gigi berkembang di Mesir yang disatukan dengan kedokteran 'resy (ra'sun, kepala) atau ketabiban kepala yang meliputi: otak, telinga, mata, hidung, gigi, geraham, lidah, seluruh mulut dan tenggorokan. Menurut al-Harani:

"Sesungguhnya pengobatan gigi telah ada sejak Fir'aun Ramses II, pada saat itu telah terkenal tabib Bahabb Azz, seorang tabib ahli gigi yang bermukim di istana Fir'aun."

Pada lebih kurang seribu tahun sebelum kelahiran Nabi Isa as ketabiban gigi di Mesir dan Akadia terkenal dengan alat-alat perlengkapannya; tang pencabut gigi, pinset gigi, taftah, pengikiran gigi, serta penampal gigi. Di Yunani kedokteran gigi mulai berkembang ketika ada beberapa orang belia Athena datang untuk mengkaji kedokteran gigi ke negeri Mesir. Setelah tamat mereka pulang ke Athena sambil membawa kitab kedokteran.

Pada masa pendirian Baitul Hikmah, di Baghdad telah banyak kitab tentang kedokteran gigi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Alat-alat kedokteran gigi di Baghdad lebih lengkap dari pada alat-alat kedokteran gigi di Yunani. Di Baghdad terdapat kursi khusus tempat duduk pasien gigi yang dapat diatur, alat kelengkapannya terdiri atas lebih kurang 48 batang aus berupa tang, penggirik, alat kayy gigi, dan alat bedah rahang.

Tabib-tabib gigi Muslim tersebar di Baghdad, Isfahan, Damsyiq, Iskandariah sampai Qurthubah. Dizaman inilah awalnya kedokteran gigi modern berkembang hampir di setiap kota terdapat sebuah balai pengobatan gigi, dan di rumah sakit terdapat sebuah ruangan khusus tempat pengobatan gigi. Pada zaman kekuasaan Bani Saldsyuk terdapat beberapa tabib ahli gigi seperti: Ahmad Barah, Sarah Nilami, Shahibuddin Kirkuk, Abdullah bin Muhammad, Adif Hanah, dan Jalaluddin al-Farjani.

Sesungguhnya kedokteran gigi modern sekarang ini merupakan pengembangan dari kedokteran gigi Muslim Qurthubah Andalusia.

(Kedokteran Islam, Dr. Ja'far Khadem Yamani)

0 comments:

Posting Komentar